Pages

Labels

CHECK THIS OUT (5) Corat Coret (13) Funny (2) QUOTE (6) Salam (3) Tembang (1)

Tuesday, January 17, 2012

Segelas kopi pahit

Segelas kopi pahit, mungkin terkesan ndeso ^^




http://kfk.kompas.com/image/preview/bmdvcGlfZGlfd2FydW5nX2tvcGkuanBn.jpg

Awalnya blog ini bernama dan beralamat di HanyaCatatanPinggir.blogspot.com, cuma sepertinya kurang sreg karena yang di_pengen_in (Jangan di tiru ini kata yang salah seharusnya DIINGINKAN, Itu baru Bahasa Indonesia yang benar ^^) tidak kunjung didapat.
Macem2 sebenernya nih blog ingin dinamain, cuma karena blogspot punya aturan yang tidak mengijinkan adanya nama yang sama, maka dengan inspirasi yang maksa keluarlah nama HanyaCatatanPinggir. Itupun akhirnya dengan sangat sadar dan waras tergantikan dengan nama Segelas Kopi Pahit, ini udah maksimal?? ternyata belum juga, jadi jangan aneh kalo nih Blog akan berganti nama kembali, tentunya belum tentu juga karena untuk saat waktu yang lama cuma entah sampai kapan ini blog sudah memberikan sesuatu yang lebih dari yang Hanya Catatan Pinggir.


Segelas Kopi Pahit kenapa saya pilih karena ada sebab, pertama saya belum lama mencoba kopi tanpa gula. Walau saya penggemar berat kopi saya selalu memberi gula pada kopi saya, katanya lagi kalo mau kopi yang oke coba jangan pake gula rasanya akan keluar dan berasa tuh rasa kopi yang segar, itu kata penikmat kopi pahit tentunya. Saya coba tuh kopi tanpa tambahan gula yang ada........Mmmm ternyata memang beda tuh kopi rasanya. Kalo mau di bilang mungkin dapat digambarkan seperti memberikan warna hitam yang tidak pahit, jadi kopi sebenernya tidak pahit, namun rasanya kuat, harum wanginya, menempel kuat rasanya dan tidak meninggalkan kesan pahit seperti jamu brotowali ^^.
Namun itu jika di minum saat panas menuju hangat, jika diminum saat dingin rasanya memang tidak enak menggigit dilidah rasa pahit yang tidak enak dengan hambar dinginnya kopi. So Minum kopi pahit saat Panas2 dan hangat ( itu tips dari saya ^W^)
Tetapi pilihan saya tetap membuat kopi dengan sedikit gula Palm Suiker sedikit dan rasanya antara jembatan pahit dan manis itu yang pas, karena pahitnya dan manisnya berpadu membuat warna rasa dan wangi kopi tercampur sempurna. Apapun jenis kopinya walau kopi yang menurut saya enak adalah jenis robusta karena rasanya memang mantap dan tidak terlalu wangi juga pas dilidah tentunya.


Sekian dulu pelajaran Kopi2an dari saya ^^, sekrang memasuki nama "Segalas Kopi Pahit" kenapa tidak secangkir?? karena memang tidak availability dari blogspot juga, namun akhirnya disadari juga kalo cuma secangkir biasanya ngopi tuh kurang pas buat saya karena mungkin dari badan juga makanya perlu atau butuh segelas minimal se_mug lah ^^


Jadi kenapa milih nama SEGELAS KOPI PAHIT adalah gabungan dari kesan kopi yang gelap dan pahit yang memberi kan arti kuat dan banyaknya yang lebih dari biasa, so blog ini mencoba memberikan sesuatu yang mungkin sepele, tidak penting, lintasan dari pemikiran, ide, opini, ataupun apa yang tidak berarti. Namun sebenarnya adalah asal dari sebuah pemikiran yang membuat orang lain merasa berarti, bersyukur, berterima kasih dan juga memberikan sesuatu yang wajib, Sekali lagi WAJIB di buat jadi perenungan dan juga kenapa tidak direalisasikan dalam Alam Nyata kita, toh ini cuma Alam Maya. Kita cukup bebas berinovasi dan mencurahkan segala daya dan upaya kita dalam pikiran, namun sering kali kita tidak TAKE ACTION di dunia nyata so KEEP IN YOUR MIND, TAKE ACTION TO MAKE SOMETHING HAPPEN.


So take the real step although it's a simple step to make a better changing.....!

Tuesday, January 3, 2012

Ada 2 hal yang saya pelajari :
Yang ingin diraih itu IMPIAN, sedangkan yang tak dapat diraih itu KHAYALAN ^^

Erik Budiono

Thursday, December 22, 2011

Be An ACTOR, Not A REACTOR - Artikel Motivasi dan Cerita Motivasi

Be An ACTOR, Not A REACTOR - Artikel Motivasi dan Cerita Motivasi

Dialog Kecil antara Pensil & penghapus


Pensil : Maafkan aku ya.
 Penghapus : Maafkan untuk apa? Kamu tidak melakukan kesalahan apa-apa.
 Pensil: Aku minta maaf karena telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada di sana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat.
 Penghapus : Hal itu benar. Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan menggantikan diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan perananku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih
 ARTINYA :
Orang tua kita layaknya si penghapus sedangkan kita layaknya si pensil. Mereka (Orang tua) selalu ada untuk anak-anak mereka, memperbaiki kesalahan anak-anaknya.
 Terkadang, seiring berjalannya waktu...
Mereka akan terluka dan akan menjadi semakin kecil
( Dalam hal ini, maksudnya bertambah tua dan akhirnya meninggal ).
 Walaupun anak-anak mereka akhirnya akan menemukan seseorang yang baru ( Suami atau Istri ). Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.
 Hingga saat ini, kalau anda masih mendapati diri anda selalu menjadi si pensil. Dan hal itu pasti akan sangat menyakitkan diri anda , apalagi kalau melihat si penghapus atau orang tua semakin bertambah "kecil" dan "kecil" seiring berjalannya waktu.
 Dan kita tahu bahwa suatu hari kelak , yang tertinggal hanyalah kenangan “si penghapus” dgn segala kenangan yang pernah di lalui dan miliki bersama mereka.
Kiriman adikku yang mengingatkan kepada kakaknya ^^

Wednesday, December 21, 2011

SURAT KEPADA TUHAN


Kepada Yth:
TUHAN
di Surga


Dengan Segala Hormat,
Tuhan, aku ingin tahu:

Mengapa Kau ijinkan hal-hal yang tidak adil terjadi di dunia ini..?


Mengapa aku harus memberikan pipi yang kanan jika ditampar pipi yang kiri..?


Mengapa aku harus mencintai musuhku..?


Mengapa sepertinya aku harus selalu mengalah walau dirugikan..?


Mengapa aku harus bersabar atas banyak hal yang tidak menyenangkan..?


Mengapa Kau izinkan aku kehilangan, dan gagal, namun aku harus tetap bersyukur..?


Tolong TUHAN , jawab aku biar aku mengerti, karena aku merasa sangat  lelah....menanggung semua  ini.. aku  merasa  beban hidupku terlalu berat tuk kujalani TUHAN


Balasan dari Surga :
AnakKu terkasih, tidakkah kau sadari bahwa  mataKu  selalu  tertuju padamu..?


Aku tahu saat kau diperlakukan tidak adil..
Aku melihat saat air matamu mengalir menahan perasaan jengkel yang tak terucapkan..


Aku bahkan  ikut merasakan kepedihan hatimu saat  kau dikecewakan..


Tapi tahukah kau bahwa Aku semakin mengasihimu saat Aku melihat kau memaafkan orang lain yang menyakitimu, dan bukannya membalas keburukan mereka..


Dan melihatmu bersabar atas sikap jahat yang mereka tujukan padamu membuatKu semakin mengasihimu..


Aku ijinkan semua itu terjadi supaya kau terlatih makin hari makin sempurna, dan menyerupai Aku..


Dan pada saatnya Aku akan menggantikan semuanya, dan memberkatimu sesuai kemuliaan, dan kekayaanKu..


Aku akan membukakan bagimu pintu-pintu berkat di mana tak ada seorangpun bisa menutupnya..
Dan Aku akan memberikan padamu kesempatan-kesempatan emas di mana tak seorangpun bisa mengambilnya..


Dan Aku telah melihat betapa jahatnya perbuatan mereka, biarkanlah karena pembalasan adalah hakKu..


Jadi, anakKu janganlah kau berpikir bahwa Aku mengabaikanmu, karena sesungguhnya mataKu ada di segala tempat, dan Aku selalu tahu..


Love,
Bapa di Surga 


Kiriman  Dari Seorang Sahabat ^^

Monday, December 19, 2011

Hatiku


Kesabaranku menenteramkan hati akan cobaan yang sedang kujalani.
Tidak krusial namun perlu ku lalui, karena ini adalah ujian saat kebaikanpun pun harus melalui kesadaran orang lain yang kadang tidak peduli.

Kemaafanku, ini bukan pembenaran akan kegelisahanku, namun aku belajar untuk lebih bisa mengerti orang lain dan ku jalani ini untuk meningkatkan rasa sabar, berbagi dan bersyukur.

Kegelisahanku bukanlah tak kuindahkan namun biarlah indah karena aku bersabar.